Apoteker Rumah Sakit dituntut untuk merealisasikan perluasan paradigma Pelayanan Kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi pasien. Untuk itu kompetensi Apoteker perlu ditingkatkan secara terus menerus agar perubahan paradigma tersebut dapat diimplementasikan. Apoteker harus dapat memenuhi hak pasien agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk tuntutan hukum. Dengan demikian, para Apoteker Indonesia dapat berkompetisi dan menjadi tuan rumah di negara sendiri.
Perkembangan di atas dapat menjadi peluang sekaligus merupakan tantangan bagi Apoteker untuk maju meningkatkan kompetensinya sehingga dapat memberikan Pelayanan Kefarmasian secara komprehensif dan simultan baik yang bersifat manajerial maupun farmasi klinik. Strategi optimalisasi harus ditegakkan dengan cara memanfaatkan Sistem Informasi Rumah Sakit secara maksimal pada fungsi manajemen kefarmasian, sehingga diharapkan dengan model ini akan terjadi efisiensi tenaga dan waktu. Efisiensi yang diperoleh kemudian dimanfaatkan untuk melaksanakan fungsi pelayanan farmasi klinik secara intensif.
Farmakovigilans adalah terminologi yang didefinisikan oleh WHO (World Health Organization) sebagai suatu keilmuan dan aktifitas deteksi, assessment, pencegahan, pemahaman terkait efek samping obat, dan permasalahan lain dalam penggunaan suatu obat. Dulu program ini dikenal dengan istilah monitoring efek samping obat atau MESO. Aktivitas berupa pencegahan dampak dari reaksi yang merugikan pada manusia akibat penggunaan produk obat, baik di dalam maupun di luar otoritas pemasaran, atau dari paparan lingkungan kerja, juga mencakup promosi penggunaan obat yang aman dan efektif, khususnya melalui informasi tentang keamanan produk obat yang diberikan secara berkala kepada pasien, para profesional kesehatan, dan masyarakat umum.
Dalam standar akreditasi rumah sakit, kegiatan pelaporan efek samping obat adalah suatu elemen penilaian yang harus dilakukan oleh instalasi farmasi rumah sakit dan termaktub dalam standar pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat. Peran apoteker dalam pelaporan efek samping obat harus ditingkatkan untuk menjaga keamanan obat yang beredar di masyarakat dan untuk mendukung BPOM melaksanakan tugas pengawasan obat.
HISFARSI-PD IAI Jatim akan mengadakan [Simposium & Workshop] Managing Adverse Drug Reaction in Hospital Setting: Pharmacovigillance and Adverse Event Reporting System dalam Rangkaian Mukerda HISFARSI – PD IAI Jatim 2024
Jadwal Acara
Hari Pertama (3 Agustus 2024)
Simposium I
Sistem Pharmacovigilance di Indonesia Dalam Upaya Monitoring Keamanan Penggunaan Obat
Narasumber: BPOM
Simposium II
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dan Efek Samping Obat (ESO)
Narasumber: BPOM
Simposium III
Analisis kausalitas pada kejadian tidak diinginkan dan efek samping obat (ESO)
Narasumber: BPOM
Pharmacy Update I
Pharmacy Update II
Workshop I
Pelaporan efek samping obat di rumah sakit pada sistem e-MESO BPOM
Narasumber: apt. Reta Anggraeni Widya, S.Farm., M.Farm.Klin
Hari Kedua (4 Agustus 2024)
Pharmacy Update III
Workshop II
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada sistem kardiovaskular
Narasumber: apt. Halim Priyahau Jaya, S.Farm., M.Farm.Klin
Workshop III
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada sistem endokrin
Narasumber: Prof. Dr. apt. Budi Suprapti, MS
Workshop IV
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada ginjal
Narasumber: apt. Novi Aryanti, S.Farm., M.Farm.Klin
Workshop V
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada sistem hepatobilier
Narasumber: apt. Dra. Dewi Ramdani, M.Farm.Klin
Workshop VI
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada kehamilan
Narasumber: apt. Nur Palestine Ayumuyas, S.Farm., M.Farm.Klin
Workshop VII
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada hematologi
Narasumber: apt. Febriansyah Nur Utomo, S.Farm., M.Farm.Klin
Pharmacy Update IV
Workshop VIII
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada gastointestinal
Narasumber: Dr. apt. Yulistiani, MS
Workshop IX
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada sistem syaraf dan kognitif
Narasumber: apt. Josephine Paramita Ayuningtyas, S.Farm., M.Farm.Klin
Workshop X
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada respirasi
Narasumber: AKBP. apt. Drs. Ruddy Hartono, SpFRS
Workshop XI
Studi kasus identifikasi efek samping obat pada dermatologi
Narasumber: apt. Amitasari Damayanti, S.Si., MSc
Biaya Registrasi:
Early Bird : Rp. 2.000.000/peserta (s/d 19 Juli 2024)
Normal : Rp. 2.250.000/peserta (Late Registration dan Onsite)
Bagi yang ingin reservasi kamar dapat menghubungi ke pihak Panitia (Novi: 08563125511)
LINK PENDAFTARAN: >>KLIK DISINI<<
Jadwal SImposium dan Workshop >>Download<<
“Mohon dapat memepersiapkan akun satu sehat / LMS yang sesuai dengan data yang terdaftar pada kegiatan ini.
Kesalahan dalam data pribadi akan berakibat SKP Kemenkes tidak dapat terdistribusi dalam akun satu sehat”
Video Tutorial Satu Sehat klik DISINI
Lokasi:
HARRIS Hotel & Conventions Bundaran Satelit Surabaya
Jl. Mayjen HR. Muhammad No.2A, Putat Gede, Kec. Sukomanunggal, Surabaya, Jawa Timur 60189
Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih